Jumat, 13 April 2012

GAYA-GAYA KOMUNIKASI ANTARPRIBADI



1.     VISUAL : Metode menciptakan gambaran untuk memahami stimuli. Mengorganisasikan pengalaman kita dengan gambaran dan citra. Gerak menjadi penting dan sering kali gerak tubuh dipakai untuk melukiskan pengalaman
2.     Auditif : Mengorganisasikan kata-kata kedalam stimulus dan menyampaikan informasi , misalnya untuk melukiskan keindahan alam sabang kita menyatakan, betapa damainya alam disana membuat hati jadi tenang saat mendengar angin, seperti berbisik.
3.     Kinestesis : Kita mengorganisasikan pengalaman kita dengan perasaan atas asosiasi. Emosi menjadi begitu penting dan konflik sering dilakukan, misalnya, saat menceritakan keindahan alam orang tersebut menyentuh lawan komunikasinya lalu berkata ‘’jernihnya laut disana”.... mengingatkan saya pada kebeningan mata ibu.
 
                                             


4 Tipologi gaya komunikasi yang dikembangkan oleh Virginia Satir
1.     Pengalihan : yakni komunikasi yang menunjukan apa pun yang dilakukan selalu tidak relevan dengan apa yang dilakukan orang lain.
2.     Pendamaian : yakni gaya komunikasi yang menunjukan orang tersebut senang mengambil atau bahkan menjilat orang lain.
3.     Tukang Menyalahkan : yakni orang yang suka mencari –cari kesalahan orang lain.
4.     Komputer : yakni orang yang merasa dirinya benar-benar lemah batinya, orang ini akan menutupibkelemahanya itu dengan menjadi orang yang begitu rasional.

4 Gaya yang di kemukakan Caron B. Goode seperti berikut :
1.     Gaya behavior : Komunikan yang memiliki gaya behavior lebih menyenangi kebebasab ekspresi diri.
2.     Gaya kognitif : Orang seperti ini membutuhkan pengakuan dan pemahaman. Pemahaman mereka orang yang berpikir serius.
3.     Gaya Interpersonal : Orang yang seperti ini membutuhkan apresiasi . dalam komunikasi orang seperti ini sangat menuntut kejujuran.
4.     Gaya Afektif : Orang seperti ini dinamakan juga sebagai seorang yang visioner atau bahkan disebut juga pemimpi.

Strategi dan  Taktik dalam Komunikasi Antarpribadi
           
            Strategi adalah metode atau rencana untuk mencapai tujuan.dengan demikian, strategikomunikasi pada dasarnya merupakan metode atau rencana komunikasi kita. Stategi ini merupakan paduan antara ilmu dan seni. Ada sisi-sisi strategi itu merupakan satu ilmu dan ada pula sisi –sisi yang menunjukan startegi itu merupakan seni. Startegi ini kemudian dijabarkan kedalam sejumlah taktik. Taktik bisa kita maknai sebagai tindakan yang merupakan bagian dari strategi untuk mencapai tujuan.
 Strategi komunikasi juga akan banyak menunjukan ditentukan oleh tujuan komunikasi. Tujuan tersebut dapat rinci menjadi :
1.     Memperoleh informasi
2.     Memberi informasi
3.     Membujuk
4.     Memecahkan masalah
5.     Konsultasi, dan
6.     Mendengarkan keluhan.
Berikut ini, tips berkomunikasi yang disampaikan oleh faliklowski. Tips tersebut bisa kita anggap sebagai taktik dalam berkomunikasi untuk mencapai tujuan komunikasi yang sudah ditentukan sebelumnya
1.     Tips untuk orang introvret dalam komunikasi dengan ekstrovert
a.     Berlatih untuk melakukan percakapan nonproduktif
b.     Tampil penuh gairah dan semangat
c.      Jadi orang ekspresif
d.     Berlatih untuk memulai kontak
e.     Mau memberikan umpan balik
f.       Mengubah komunikasi nonverbal yang menunjukan keadaan santai dan terbuka.
2.     Tips untuk orang eksrtovert dalam berkomunikasi dengan introvert
a.     Hormati privasi lawan komunikasi sehingga tidak menunjukan pemaksaan pada mereka.
b.     Menyediakan waktu untuk mendengarkan orang lain.
c.      Menumbuhkembangkan kepercayaan misalnya dengan menjaga rahasia
d.     Jangan bersuara dengan nada tinggi
e.     Jangan memberi penilaian
3.     Tips untuk orang yang indrawi dalam berkomunikasi dengan orang intuitif
a.     Jangan terlalu menggeneralisasikan atau main mutlak-mutlakan karena pengalaman pribadi tak menjadi kebenaran fakta yang bisa saja tidak lengkap
b.     Sediakan waktu untuk mempertimbangkan adanya berbagai peluang atau ketidakmungkinkan
c.      Luas perspektif
d.     Carilah makna dan relasi
e.     Tentukan cara baru untuk mengungkapkan informasi
4.     Tips untuk orang intuitif komunikasi dengan orang indrawi
a.     Fokuslah pada apa yang terjadi sekarang dan disini
b.     Dasari gagasan dengan informasi faktual
c.      Jadilah orang berkomunikasi secara langsung dan terbuka, hindari penggunaan metafora
d.     Tampilah dengan lebih banyak menggunakan pemikiran
e.     Hormatilah metode-metode tradisional

Sumber : Buku Komunikasi Antarpribadi Universitas Terbuka 



Analisis komunikasi antarpribadi

Suasana komunikasi antarpribadi
Menurut teori fundamental intepersonal relationsip orientation (FARO), Alasan manusia menjalin relasi antarpribadi adalah untuk memenuhi tiga kebutuhan antarpribadi, yakni kebutuhan inklus, kontrol, dan kasih sayang. Manusia memang akan selalu membutuhkan untuk terlibat dan dilibatkan dalam hidup bersama dengan oranglain. Dalam hidup bersama dengan orang lain itu, manusia tentunya membutuhkan kontrol agar orang lain bisa berperilaku seperti yang dikehendakinya. Manusia juga membutuhkan kasih sayang dari sesamanya. Oleh karena kebutuhan-kebutuhan itulah maka manusia menjalin komunikasi antarpribadi dan ralasi antarpribadi dengan sesamanya.
Kini kita akan membahas bagaimana berkomunikasi antarpribadi dalam tiga suasana komunikasi yang berbeda, yakni dalam situasi konflik, darurat, dan intim. Dalam kecerdasan jamak (multiple intellegence)  satu diantaranya ada yang disebut kecerdasan antarpribadi (interpersonal intellegence) yang kecerdasan yang membuat orang bisa memahami orang lain. Orang seperti ini memiliki kemampuan menjalin relasi dan bekerja sama dengan orang lain. Kini kita akan membahas bagaimana berkomunikasi antarpribadi dalam tiga suasana komunikasi yang berbeda, yakni dalam situasi konflik, darurat, dan intim. Dalam kecerdasan jamak (multiple intellegence)  satu diantaranya ada yang disebut kecerdasan antarpribadi (interpersonal intellegence) yang kecerdasan yang membuat orang bisa memahami orang lain. Orang seperti ini memiliki kemampuan menjalin relasi dan bekerja sama dengan orang lain. Kini kita akan membahas bagaimana berkomunikasi antarpribadi dalam tiga suasana komunikasi yang berbeda, yakni dalam situasi konflik, darurat, dan intim. Dalam kecerdasan jamak (multiple intellegence)  satu diantaranya ada yang disebut kecerdasan antarpribadi (interpersonal intellegence) yang kecerdasan yang membuat orang bisa memahami orang lain. Orang seperti ini memiliki kemampuan menjalin relasi dan bekerja sama dengan orang lain.

A.KONFLIK

Menurut Hocker dan Wilmot (1985;20) konflik di ekspresikan dalam proses komunikasi melalui isi dan relasi. Kita bisa kembali pada kisah sahili tadi. Tatkala sahili menjawab pertanyaanya dengan ketus, kita tentu bisa melihat bukan hanya isi pesan yang disampaikan melalui komunikasi itu yang menunjukan “ suasana yang lain dari biasanya” tetapi juga menggabarkan bagaimana kondisi relasi anatar sahili dan temanya saat itu. Pesan komunikasi verbal dan nonverbal yang disampaikan sahili menunjukan bagaimana relasi anatara sahili dan temanya saat itu. Sahili mengambil jarak, untuk menghindari percekcokan dengan temanya itu.
Hocker dan Willmot(1985;39) menyajikan beberapa asusimsi yang berkaitan dengan gaya konflik yang dikembangkan individu. Asumsi – asumsi tersebut adalah sebagai berikut:
1.     Manusia mengembangkan respon- respon terpola terhadap konflik.
2.     Manusia mengembangkan gaya konflik untuk alasan-alasan yang bisa diterima oleh dirinya sendiri.
3.     Tidak ada satu gaya konflik pun yang dengan sendirinya lebih baik dibandinmg dengan gaya yang lain.
4.     Gaya manusia terus berubah guna menyesuiakan dengan tuntutan- tuntutan  situasi baru.

B. DARURAT

     (Thmaslisan , 1997) . Metode ini melihat, pada setiap orang yang terlibat relasi antarpribadi, ada tiga tingkatan pengalaman atau persepsi di namakan dengan istilah perspektif yaitu:
1.     Perspektif langsung
2.     Meta perspektif
3.     Meta-meta perspektif
4.     Ketiga tingkatan itu menunjukan adanya lapisan perseptual  pada manuisa.
5.     Persektif langsung, adalah pandangan individu terhadap perilaku, objek, pribadi,peristiwa, kegiatan atau apapun uang bisa dilihat dan ditafsirkan dalam dunia keseharian, misalnya bisa menyatakan ungkapan evaluatif dengan menyatakan “ saya suka musik dangdut” atau “musik dangdut itu kampungan”. Sedangkan yang dinamakan metaperspektif adalah apa yang kita bayangkan dengan apa yang kita pikirkan atau kita rasakan orang lain,misalnya “saya kira tetangga sayapun suka musik dangdut”. Adapun dengan meta-meta perspektif adalah merupakan upaya kita untuk menentukan pengalaman atau persektif orang lain pada diri kita. Meta – meta perspektif itu akan muncul dengan sendirinya apabila seseorang beranggapan tahu metaperspektif orang lain, misalnya “saya yakin tetangga saya pun tahu kalau saya suka dangdut”.




Praktik Komunikasi Antarpribadi dalam Hidup Keseharian

Asumsi-asumsi tentang orang lain ini mencakup berikut
1.  Tindakan dan komunikasi orang lain bermakna bagi mereka sendiri meski kita tidak mengetahui apa maknanya,
2.    Kita berkomunikasi untuk meningkatkan kontrol kita atas perilaku diri sendiri dan orang lain.
3.     Dengan mengabaikan semua kandungan satu pesan, semua tindak komunikasi adalah signifikan lantaran memilki pengaruh yang positif dan negatif terhadap citra diri baik komunikator maupun komunikasi.
4.     Semua orang memiliki kebutuhan psikologis dan biologis yang sama, namun persepsinya terhadap apa yang bisa memenuhi kebutuhan itu beragam karena alesan-alesan kultural dan individual.
5.     Bagi semua orang, pemuasan berbagai kebutuhan kita untuk jangka panjang, mengharuskan orang mesti bekerja sama dan berkomunikasi dengan orang lain.

A.LATAR SOSIAL

Ada banyak kegiatan komunikasi antarpribadi yang kita lakukan dalam hidup keseharian kita. Relasi antarpribadi yang dikembangkan pun merupakan relasi komunal. Kegiatan komunikasi antarpribadi tersebut di lakukan mulai dari persahabatan, hubungan antara sepasang kekasih hingga relasi dalam lembaga perkawinan. Sesuai dengan watak relasi antarpribadi yang berupa persahabatan, berpacaran atau perkawinan tidak selamanya berada dalam situasi yang intim karena adakalanya juga terjadi konflik di antara pihak-pihak yang menjalin relasi tersebut.
            Dalam hidup perkawinan, banyak komukasi antarpribadi yang dilakukan merupakan komunikasi dyadik. Bahkan konon, kebanyakan kegiatan komunikasi manusia dengan sesamanya, baik dalam lingkungan keluarga atau masyarakat, berlangsung secara dyadik. Oleh karena itu, disamping komunikasi masa, pengalaman komunikasi terbesar manusia lainya adalah komunikasi dyadik ini. Bahkan, untuk pasangan tertentu, seperti pasangan kekasih atau pasangan suami istri, komunikasi dyadik ini merupakan kebutuhan karena dipandang a        Melalui komunikasi dyadik, masing-masing membuka diriinya sendiri(self-disclosure) dan masing-masing berusaha memahami lebih mendalam lawan komunikasinya. Mengingat pentingnya komunikasi dyadik ini dalam kehidupan manusia maka banyak ahli komunikasi yang mengkaji situasi komunikasi ini. Satu kajian yang penting kita cermati adalah daur – hidup (life-cycle) komunikasi dyadik ini.
kan semakin mempererat ikatan relasional diantara keduanya.

B.LATAR BISNIS

       Relasi antarpribadi yang sehat dan iklim komunikasi yang terbuka itu akan membuat para staff dan karyawan merasa :
1.     Sumbangan pemikiran dan gagasanya diberi penghargaan dan pengakuan;
2.     Keluhan yang disampaikanya akan ditangani dengan serius, dikaji, dan bahkan diselesaikan dengan cara yang memuaskan;
3.     Orang yang posisinya tetinggi di dalam hierarsi organisasi memamndang tidak akan memanipulasi arus komunikasi untuk mengontrol staff dan karyawan;
4.     Orang yang posisinya tertinggi didalam hierarki organisasi memandang staff dan karyawan sebagai manusia yang kebutuhan dan aspirasinya jauh lebih tinggi dibandingakn fungsi-fungsi organisasionalnya.

Hal ini sebenarnya sejalan dengan perubahan yang terjadi dalam cara pandang kita terhadap oragnisasi bisnis. Pada awalnya, untuk mendorong meningkatkan produktifitas , banyak oraganisasi memandang dirinya sebagai satu kekuatan yang lebih besar dari manusia sehingga manusia harus mengikuti apa yang dikehendaki organisasi. Namun, tatkala organisasi mulai dipandang sebagai “mahluk hidup” dan para karyawan pun dipandang sebagai aset maka penghargaan terhadap dimensi kemanusiaan pun mulai berkembang. Manusia tidak dipandang sebagai alat produksi melainkan merupakan manusia yang memiliki kebutuhan dan aspirasi yang apabila diperhatikan akan mampu meninggkatkan produktifitas organisasi tersebut.

Sumber : Buku Komunikasi Antarpribadi Universitas Terbuka


TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARPRIBADI

APREHENSI KOMUNIKASI
            Aprehensi komunikasi merupakan kondisi kognitif seseorang yang mengetahui bahwa dirinya saat berkomunikasi dengan orang lain karena kekewatiran dan ketakutannya, tak memiliki pikiran apapun dalam benaknya dan juga tidak memahami sebeb akibat sosial sehingga menjadi orang yang mati rasa.
Mc Croskey menyatakan bahwa apresiensi komunikasi itu muncul pada manusia karena pengaruh suasana komunikasi rumahnya.
B.     SELF – DISCLOSURE
            Self disclosure merupakan kajian komunikasi dari perspektif internasional. Sesuai dengan istilah untuk menyebut perspektif ini maka perhatian utama dalam tindak komunikasi adalah aspek interaksi. Dalam interaksi tersebut terlibat indikator-indikator sebagai individu – sosial. Yakni individu yang mengembangkan segenap potensi kemanusian melalui interaksi sosial(fister:1986:243)

C.     TEORI PENETRASI SOSIAL
            Teori ini pada intinya menyatakan bahwa kedekatan antarpribadi itu berlangsung secara bertahap dan berurutan yang di mulai dari taraf biasa-biasa saja hingga mencapai tahap intim. Sebegai salah satu fungsi dari dampak saat ini, maupun dampak masa depan. Sejauh mana keintiman itu bisa bertahan membutuhkan keluasan dan kedalaman self disclosure diantara pihak-pihak yang menjalin relasi antarpribadi.
Pada dasarnnya, konsep penetrasi sosial menjelaskan bagaimana kedekatan relasi itu bergemabng, gagal untuk berkembang atau berhenti. Konsep ini berusaha untuk menjelaskan bagaimana proses seperti itu bisa terjadi.

D.    TEORI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
            Teori pengurangan ketidakpastian ini mengungkap beberapa aksioma, yang berkaitan dengan apa yang dilakukan manusia dalam menjalin relasi antarpribadi.
Aksioma tersebut adalah sebagai berikut:
1.     Komunikasi verbal : mengahdapi tingginya ketidakpastian pada awal       perjumpaan dengan orang yang tidak dikenal.
2.     Kehangatan non verbal :begitu terjadi peningkatan ekspresi nonverbal maka derajat ketidakpastian akan berkurang pada situasi awal interaksi.
3.     Pencarian informasi : tingginya derajat ketidak pastian akan meningkatkam prilaku informasi
4.     Self-disclosure: tingginya ketidakpastian dalam 1 relasi akan menurunkan derajat intim dalam komunikasi
5.     Timbal balik: tingginya ketidakpastian menghasilkan tingginya tinkat timbal balik.


A.    TEORI DIALEKTIKA RELASIONAL.

Relasi antarpribadi itu tidak statis atau menurut teori dialektika relational, bersifat cair. Orang-orang yang menjalin relasi dan berkomunikasi antarpribadi pada batinya mengalami apa yang dinamakan tarikan konfli. Tarikan konflik itulah yang menyebabkan relasi menjadi selalu berada dalam kondisi cair, yang di kenal sebagai ketegangan dialektis. Kita berayun-ayun diantara dua kutub relasi. Antara harmonis dan konflik atau antara akrab dan musuhan.
Teori ini melihat 2 dialektika yang terjadi dalam relasi antarpribadi :
1.     Dialektika internal, yang berlangsung didalam relasi antarpribadi
2.     Dialektika eksternal, yang terjadi antara orang yang menjalin relasi dengan berkomunikasi


B.     TEORI PENILAIAN SOSIAL.
Teori penilaian sosial melihat pengaruh komunikasi antarpribadi melalui bagaimana individu di pengaruhi oleh kelompok acuanya, yakni kelompok yang digunakan untuk merumuskan identitas individu tersebut, menurut teori ini maka sikap kita dipetakan dalam 1 kontinum, menurut teori ini maka sikap kita tidak bisa berada dalam 1 wilayah tertentu yang dinamakan latitude.
Wilayah ini ada 3, yaitu ada wilayah penolakan, wilayah penerimaan, dan wilayah nonkomitmen. Teori ini menyatakan makin besar perbedaan antara pendapat pembicara dan pandangan pendengaranya maka akan makin besar juga perubahan sikapnya, sejauh pesan tersebut berada dalam wilayah penerimaannya. Selain itu keterlibatan ego yang tinggi menunjukan luasnya wilayah penolakan. Apabila pesan yang disampaikan pada orang lain berada pada wilayah penolakan orang lain yang memiliki keterlibatan ego tinggi maka akan menimbulkan efek yang biasa dinamakan efek bumerang.

SUMBER : Komunikasi Antarpribadi Universitas Terbuka

Etika dalam Pergaulan Hidup Manusia

Etika dalam Pergaulan Hidup Manusia

Sebagai makluk sosial, manusia tak mungkin hidup sendiri di dunia ini. Manusia akan selalu membutuhkan kehadiran orang lain sehingga manusia menjalin relasi dengan orang lain. Benuk relasi nyata adalah berkomunikasi.
            Sebagai makluk sosial juga, manusia terikat pada etika yang berlaku pada satu kelompok masyarakat tempatnya tinggal. Persoalanya, manusia bukan hanya dihadapkan pada pilihan, yang baik dan buruk atau patut dalam kehidupanya, melaikan juga dihadapkan pada permasalahan etis yang rumit.


A.    ISU ISU ETIS DALAM KOMUNIKASI

Tubs dan Moss (2000:273) Kebohongan adalah suatu pesan yang sengaja menipu dalam bentuk suatu pernyataan. Definisi seperti ini oleh tubs dan moss di pandang di berikan tekanan pada niat seseorang untuk menipu atau menyesatkan lewat komunikasi non verbal. Dengan niat seperti ini maka bisa saja ada bagian-bagian informasi yang disembunyikan atau sengaja dihilangkan atau bisa saja mengajikan informasi palsu seolah-olah sebagai informasi yang benar.
Ini membawa kita pada alasan mengapa manusia berbohong. Bok dan Lippard (tubs dan moss 2000:274) . Ada 5 hal manusia berbohong :
1.     Melindungi atau memperoleh sumber daya material seperti uang,rumah atau pekerjaan.
2.     Untuk melindungi diri sendiri baik dengan menghindar atau penyingkapan diri atau meningkatkan citra diri
3.     Mengurangi atau meningkatkan afiliasi dengan orang lain, seperti supaya bisa masuk kedalam satu kelompok misalnya klub penggemar sepak bola.
4.     Untuk menghidari konflik, seperti seorang anak yang berbohong tidak ikut main bola dengan temanya karena harus mengerjakan pr.
5.     Untuk melindungi orang seperti yang sudah kita contohkan


CARA dan TUJUAN

Manakala manusia dihadapkan pada pilihan etis atau menilai tindak komunikasi yang dilakukannya, salah satu pendekatan yang biasa dipakai adalah menggunakan prinsip jalan tengah atau populer dengan sebutan jembatan emas (glden mean) dari Aritoletes. Sesuai dengan namanya, jembatan emas atau jalan tengah ini adalah pilihan pada satu jalan yang berada di tengah-tengah dua titk ekstrem.
      Sesungguhnya ini merupakan praktik pilihan etis yang sering kita lakukan, termasuk tindakan-tindakan yang tak menghadapakan kita pada pilihan etis yang rumit. Namun perlu diingat, prinsip jalan tengah ini bukan berarti bisa membenarkan tindakan-tindakan yang tidak etis karena sudah jelas salah maka harus disalahkan. Tidak ada jalan tengah untuk perzinahan, pembunuhan, pencurian, dan tidak setiap tindakan atau kehendak memiliki jalan tengah untuk hal yang nyata salah, tidak patut atau keliru. Apalagi kita ingit kata Aritoletes Kebenaran adalah hal yang mulia dan terpuji.

Etika dan Teknologi Komunikasi dalam Komunikasi Antarpribadi.

      Kemajuan komunikasi dan informasi memungkinkan manusia melakukan komunikasi tanpa negenal jarak dan waktu. Teknologi komunikasi dan informasi tersebut mampu meningkatkan kemampuan komunikasi manusia yang mengatasi jarak dan kendala geografis, selain meningkatkan kecepatan berkomunikasi dan volume informasi yang dikomunikasikan. Teknologi komunikasi dan informasi juga melahirkan bentuk-bentuk baru komunikasi manusia, termasuk berkomunikasi antarpribadi.
      Kemungkinan-kemungkinan baru berkomunikasi tersebut melahirkan tantangan baru apabila dilihat dari sisi etika berkomunikasi. Salah satu bentuk komunikasi antarpribadi yang dibuka kemungkinanya terjadi oleh teknologi komunikasi yang paling populer adalah chating. Dalam melakukan chatting, para chatter bisa saja dan sering kali saling mempertukarkan informasi palsu, kebohongan dilakukan secara tidak sadar dan tanpa perasaan bersalah telah berbuat bohong.
 
SUMBER : Komunikasi Antarpribadi Universitas Terbuka

Minggu, 08 April 2012

RELASI MANUSIA dan KOMUNUNIKASI ANTARPRIBADI

Pada dasarnya, relasi antarpridi itu bersifat dinami, sehingga bisa berubah dari titk harmonis ketitik konflik. komunikasi memegang peran penting dalam membangun, mengebangkan, dan menjaga relasi antarpribadi.
Titik penting dalam relasi antarpribadi itu ada pada pemahman komunikasi bisa membangun pemahaman tetapi bisa juga sebliknya memmbangun ketidaksalahpahaman atau salah pengertian apabila dibangun komunikasi mampu membangun pemahaman maka relasi antarpribadi terbangun rasa percaya diri sehingga membawa pada keterbukaan dan akirnya relasi yang intim. Kemampuan komunikasi dengan baik juga merupakan kemamumpuan yang khas yang dimiliki oleh yang memiliki kecerdasan antrapribadi.


Ciri-Ciri kemampuan menjalin relasi dan berkomunikasi
1. menunjukan empati terhadap orang lain.
2.Di hargai sesama
3. Menjalin relasi yang baik dengan sebaya
4.Menujukan kemampuan memimpin
5.Bekerja secara kooperatif dengan relasi orang lain.
6.Bisa bertindak sebagai moderator atau konselor bagi orang lain
7.Peka terhadap orang lain
8.Bisa memahami orang lain
9. Memiliki kemampuan meorganisasikan komunikasi dan adakalanya memanipulasi orang lain

RELASI dan KEBUTUHAN MANUSIA


Dalam hirarki kebutuhan, manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dari yang paling hingga yang tertinggi seperti berikut:
1. Kebutuhan fisiologis: kebutuhan mempertahankan kelangsungan hidup
2. Kebutuhan rasa aman seperti mendapatkan perlindungan aman
3. Kebutuhan cinta kasih dan memiliki seperti mendapatkan pasangan hidup
4.Kebutuhan harga diri seperti ingin di hargai dan di hormati oranglain.
5.Kebutuhan aktualisasi diri seperti mengikuti club dan prestisius

Jalaludin rahman(1985:47-49) Menjelaskan bahwa motif manusia dapat diuraikan berdasarkan pendekatan sosiogenis, yakni motif sekunder sebgai lawan dari motif primer(biologis)
motif-motif tersebut mencakup sebagai berikut:
1. Motif ingin tahu : mengerti, menata, memduga,
2.Motif kompetensi: menunjukan kemapuan menyelesaikan masalah.
3. Motif cinta: mencintai dan dicintaiorang lain
4. Motif harga diri dan kebutuhan untuk mencari identitas
5. Kebutuhan akan pemenuhan atau aktualisasi diri

SIFAT RELASI MANUSIA

Komunikasi memegang peran penting dalam membangun relasi harmonis atau menyelesaikan konflik.
Bahkan konflik pada dasarnya merupakan persepsi atas pikiran dan perasaan orang lain dari diri sendiri kita yang berkomunikasi oleh karena itu komunikasi bisa melahirkan konflik bisa mencerminkan konflik apakah menjadi destruktif atau konstruktif

Dalam mengatasi konflik manusia memiliki kemampuan untuk mengelola konflik tersebut. Ada beberapa strategi yang bisa di pergunakan dalam strategi tersebut sebagai berikut:
1. Menghindar
2. Memaksa orang lain untuk menerima solusi yang ditawarkan
3. Melunak
4. Kompromi
5. Memandang konflik sebagai perkara yang harus diselesaikan

Ini kurang lebih sama dengan pendekatan managemen konflik yang memiliki cara mengatasi konflik dengan cara berikut:
1. Menmghindar
2. Membantu
3.Kompromi
4. Dominasi
5.Intergrasi


PENGEMBANGAN RELASI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI

Jenis-jenis relasi yang ada dalam kehidupan meliputi:
1. Relasi yang di formalkan sepertinperkawinan
2. Relasi intim seperti sepasang kekasih
3.Persahabatan
4. Keluarga
5.Kekerabatan
6.Persaudaraan

Untuk membangun relasi yang akrab itu kita perlu mengetahui apa yang diharapkan manusia akan mendapatkan kegembiraan, keyakinan, berbagi kepercayaan. saling membantu, spontanitas, sedangkan untuk relasi dalam keluarga kita bisa menggunakan teori pandangan komunikasi antarpribadi.
Teoti ini antara lain di bangun perdasarkan aksioma bahwa komunikasi adalah isi ditambah relasi. oleh karena itu dalam berkomunikasi antarpribadi inti dan relasi menjadi faktor yang ditentukan.




sumber: Komunikasi antarpribadi Universitas Terbuka . 

Senin, 02 April 2012

Blog catatan kuliah 3



KONSEP DIRI

Konsep diri adalah bagaimana kita memandang diri kita sendiri berdasarkan pengalaman kita berinteraksi dengan orang lain.
Menurut William D. Brooks menyebutkan konsep diri sebagai persepsi fisik, sosial, dan psikologis atas diri kita sendiri yang berseumber dari pengalaman dan interaksi kita dengan oranglain. Dan bisa diuraikan sebagai berikut
1.     Persepsi fisik, yang berkaitan dengan bagaimana kita mempersepsikan diri kita secara fisik, apakah kita jelek ataukah kita tampan atau cantik.
2.     Persepsi sosial, yang berkaitan dengan bagaimana pandangan oranglain  tentang diri kita, apakah kita orang yang mudh bergaul atau tidak.
3.     Persepsi psikologis, berkaitan apa yang ada dengan diri kita, apakah kita orang yang keras kepala atau tidak.
4.     Pengalaman, yang berkaitan tentang sejarah hidup kita misalnya, kita menjadi anak yang keras kepala karna kita sering di perlakukan sebagai anak  berada di tempat yang salah.
5.     Interaksi dengan orang lain, yang terkait dengan lingkungan kita.

B. PERSEPSI      
            Menurut rahmat (1985;64) Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan yang di peroleh untuk menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
Persepsi di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1.     Faktor sitiasional, adakalanya dikatakan sebagai diterminan perhatian yang sifatnya eksterna
2.     Faktor personal, adalah faktor biologis dan faktor sosiopsiologis. Faktor biologis adalah kondisi biologis kita saat kita mempersepsikan sesuatu sedangkan faktor sosiopsikologis adalah terkait akan motif, sikap kebiasaan, dan kemauan dalam mempersepsikan sesuatu.
3.     Faktor fungsional adalah yang menentukan persepsi kita bersumber dari kebutuhan pengalaman masa lalu.

C. KONSEP DIRI
            Dalam kaitannya dengan komunikasi antarpribadi. Konsep diri ini memegang peran penting. Oleh karena itu bagaimana kita berkomunikasi dengan orang lain akan di tentukan pleh cara kita memandang diri kita sendiri.
Bagaimana perilaku kita melalukan komunikasi tersebut dapat dilihat melalui konsep diri yang kita miliki apakah konsep diri kita positif ataukah negatif. Selain itu juga dipengaruhi oleh oleh watak ekstrovet atau introvet diri kita karena komunikasi antarpribadi melihat diri maka akan menggunakan model jendela johari jika kita bisa membagi diri itu menjadi diri publik dan diri privat


Self – disclosure

            Self- disclosure pada dasarnya merupakan bentuk merupakan bentuk komunikasi yang menyampaikan informasi tentang diri kita sendiri yang biasanya disimpan atau disembunyikan kepada orang lain. Informasi yang biasanya disampaikan kepada orang lain itu adalah informasi yang sifatnya pribadi. Tentu saja tidak kepada semua orang informasi itu disampaikan dan umumnya apabila disampaikan lebih sering dalam bentuk komunikasi anatarpribadi atau komunikasi dyadik.
Self- disclosure memiliki beberapa dimensi dan fungsi .
Menurut joseph A. Devito dimensi-dimensi self – disclosure adalah

1.     Jumlah self-disclosure
2.     Valensi self-disclosure
3.     Kecermatan dan kejujuran
4.     Maksud dan tujuan
5.     Keakraban

Fungsi self- disclosure yaitu:
A.    Pengetahuan tentang diri
B.     Kemampuan menyelesaikan masalah
C.     Pelepasan energi
D.    Efektivitas komunikasi
E.     Membangun hubungan pribadi yang bermakna
F.     Kesehatan psikologis

Hal-hal yang mempengaruhi self-disclosure:
A.    Efek dyadik
B.     Jumlah kalayak
C.     Topik yang dibahas
D.    Valensi
E.     Jenis kelamin
F.     Ras, nasionalitas, dan usia
G.    Mitra dalam komunikasi

Dalam melakukan self-disclosure, khususnya dalam konteks kominikasi antarpribadi, membutuhkan persyaratan adanya hubungan timbal balik artinya, self-disclosure yang kita lakukan dibalas dengan self-dosclosure pula oleh lawan komunikasi kita. Ini merupakan salah satu ciri self-disclosure, yakni bersifat timabal balik. Hubungan timbal balik karena keakraban. Oleh karena itu keakraban merupakan salah satu dimensi sekf – disclosure terhadap orang yang dipandanya sudah akrab dengannya. Oleh karena itu, self-disclosure tak mungkin terjadi dalam relasi yang sifatnya saling mencurigai atau saling musuhan.
            Salah satu aspek paling penting self-disclosure dalam komunikasi antarpribadi adalah fungsinya yang bisa meninggkatkan efektivitas komunikasi antarpribadi.