Senin, 02 April 2012

Blog catatan kuliah 3



KONSEP DIRI

Konsep diri adalah bagaimana kita memandang diri kita sendiri berdasarkan pengalaman kita berinteraksi dengan orang lain.
Menurut William D. Brooks menyebutkan konsep diri sebagai persepsi fisik, sosial, dan psikologis atas diri kita sendiri yang berseumber dari pengalaman dan interaksi kita dengan oranglain. Dan bisa diuraikan sebagai berikut
1.     Persepsi fisik, yang berkaitan dengan bagaimana kita mempersepsikan diri kita secara fisik, apakah kita jelek ataukah kita tampan atau cantik.
2.     Persepsi sosial, yang berkaitan dengan bagaimana pandangan oranglain  tentang diri kita, apakah kita orang yang mudh bergaul atau tidak.
3.     Persepsi psikologis, berkaitan apa yang ada dengan diri kita, apakah kita orang yang keras kepala atau tidak.
4.     Pengalaman, yang berkaitan tentang sejarah hidup kita misalnya, kita menjadi anak yang keras kepala karna kita sering di perlakukan sebagai anak  berada di tempat yang salah.
5.     Interaksi dengan orang lain, yang terkait dengan lingkungan kita.

B. PERSEPSI      
            Menurut rahmat (1985;64) Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan yang di peroleh untuk menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
Persepsi di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1.     Faktor sitiasional, adakalanya dikatakan sebagai diterminan perhatian yang sifatnya eksterna
2.     Faktor personal, adalah faktor biologis dan faktor sosiopsiologis. Faktor biologis adalah kondisi biologis kita saat kita mempersepsikan sesuatu sedangkan faktor sosiopsikologis adalah terkait akan motif, sikap kebiasaan, dan kemauan dalam mempersepsikan sesuatu.
3.     Faktor fungsional adalah yang menentukan persepsi kita bersumber dari kebutuhan pengalaman masa lalu.

C. KONSEP DIRI
            Dalam kaitannya dengan komunikasi antarpribadi. Konsep diri ini memegang peran penting. Oleh karena itu bagaimana kita berkomunikasi dengan orang lain akan di tentukan pleh cara kita memandang diri kita sendiri.
Bagaimana perilaku kita melalukan komunikasi tersebut dapat dilihat melalui konsep diri yang kita miliki apakah konsep diri kita positif ataukah negatif. Selain itu juga dipengaruhi oleh oleh watak ekstrovet atau introvet diri kita karena komunikasi antarpribadi melihat diri maka akan menggunakan model jendela johari jika kita bisa membagi diri itu menjadi diri publik dan diri privat


Self – disclosure

            Self- disclosure pada dasarnya merupakan bentuk merupakan bentuk komunikasi yang menyampaikan informasi tentang diri kita sendiri yang biasanya disimpan atau disembunyikan kepada orang lain. Informasi yang biasanya disampaikan kepada orang lain itu adalah informasi yang sifatnya pribadi. Tentu saja tidak kepada semua orang informasi itu disampaikan dan umumnya apabila disampaikan lebih sering dalam bentuk komunikasi anatarpribadi atau komunikasi dyadik.
Self- disclosure memiliki beberapa dimensi dan fungsi .
Menurut joseph A. Devito dimensi-dimensi self – disclosure adalah

1.     Jumlah self-disclosure
2.     Valensi self-disclosure
3.     Kecermatan dan kejujuran
4.     Maksud dan tujuan
5.     Keakraban

Fungsi self- disclosure yaitu:
A.    Pengetahuan tentang diri
B.     Kemampuan menyelesaikan masalah
C.     Pelepasan energi
D.    Efektivitas komunikasi
E.     Membangun hubungan pribadi yang bermakna
F.     Kesehatan psikologis

Hal-hal yang mempengaruhi self-disclosure:
A.    Efek dyadik
B.     Jumlah kalayak
C.     Topik yang dibahas
D.    Valensi
E.     Jenis kelamin
F.     Ras, nasionalitas, dan usia
G.    Mitra dalam komunikasi

Dalam melakukan self-disclosure, khususnya dalam konteks kominikasi antarpribadi, membutuhkan persyaratan adanya hubungan timbal balik artinya, self-disclosure yang kita lakukan dibalas dengan self-dosclosure pula oleh lawan komunikasi kita. Ini merupakan salah satu ciri self-disclosure, yakni bersifat timabal balik. Hubungan timbal balik karena keakraban. Oleh karena itu keakraban merupakan salah satu dimensi sekf – disclosure terhadap orang yang dipandanya sudah akrab dengannya. Oleh karena itu, self-disclosure tak mungkin terjadi dalam relasi yang sifatnya saling mencurigai atau saling musuhan.
            Salah satu aspek paling penting self-disclosure dalam komunikasi antarpribadi adalah fungsinya yang bisa meninggkatkan efektivitas komunikasi antarpribadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar